Harga minyak mentah global terkoreksi tipis pada Kamis (25/9/2025). Pelemahan ini terutama dipicu oleh aksi ambil untung investor. Minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI), diperdagangkan di US$64,76 per barel, turun 0,02% pada pukul 14.08 WIB. Sebelumnya, WTI sempat menyentuh US$65,02, didorong oleh penurunan stok minyak AS serta kekhawatiran pasokan akibat serangan Ukraina ke infrastruktur energi Rusia.
“Setelah menguji batas atas rentang harga dalam beberapa pekan terakhir, wajar jika ada aksi ambil untung pagi ini,” ujar Tony Sycamore, analis pasar di IG, dikutip Reuters.
Data Energy Information Administration (EIA) mencatat stok minyak mentah AS turun 607.000 barel pada pekan yang berakhir 19 September, berlawanan dengan ekspektasi kenaikan 235.000 barel. Meski penurunannya lebih kecil dibanding estimasi American Petroleum Institute (API) yang mencapai 3,8 juta barel, data ini tetap menandakan kondisi pasokan yang ketat.
Selain itu, serangan drone Ukraina terhadap kilang dan terminal ekspor Rusia terus menekan kapasitas ekspor energi Moskow. Kondisi ini bahkan menimbulkan risiko kelangkaan bahan bakar domestik di Rusia, sehingga pembatasan ekspor menjadi opsi yang dipertimbangkan pemerintah setempat.
Dari sisi permintaan, pasar global masih menunjukkan ketahanan. Haitong Securities menilai belum ada tanda kelebihan pasokan signifikan, sementara J.P. Morgan memperkirakan konsumsi minyak dunia tumbuh 800.000 barel per hari pada 2025, dengan rata-rata permintaan mencapai 104,4 juta bph hingga akhir September.
sumber : cnbcindonesia
Bagikan Berita Ini