Harga emas dunia kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan Senin (29/9/2025). Penguatan logam mulia dipicu pelemahan dolar AS serta meningkatnya keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini.
Harga emas naik 1,34% ke level US$ 3.817,50 per troy ounce pada pukul 14.14 WIB, setelah sempat menyentuh rekor baru di US$ 3.819,63. Rekor sebelumnya tercatat di US$ 3.790,95 pada 23 September 2025.
Dalam sebulan terakhir, harga emas naik 10,06% dan menguat 42,77% secara tahunan. Sejak awal tahun (year to date), harga emas sudah melesat 44,57%.
Dikutip dari Reuters, indeks dolar AS melemah 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama, membuat emas lebih murah bagi pembeli asing. Dukungan tambahan datang dari data inflasi AS, di mana Indeks Harga PCE—ukuran inflasi favorit The Fed—naik 0,3% pada Agustus, sesuai ekspektasi dan sedikit lebih tinggi dari Juli yang sebesar 0,2%.
“Data inflasi yang cukup jinak memberi pasar keyakinan bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada Oktober dan Desember,” ujar Analis Capital.com, Kyle Rodda. Meski sentimen bullish menguat, ia mengingatkan posisi beli yang sudah cukup panjang bisa memicu koreksi sesekali.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar menilai ada 90% peluang pemangkasan suku bunga pada Oktober dan 65% peluang tambahan pada Desember.
Selain faktor moneter, kekhawatiran geopolitik dan potensi shutdown pemerintah AS turut mendukung permintaan emas sebagai aset lindung nilai. SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mencatat kepemilikan naik 0,89% menjadi 1.005,72 ton pada 26 September.
Ke depan, investor menunggu rilis data ekonomi utama AS, termasuk lowongan kerja, payroll sektor swasta, indeks manufaktur ISM, dan laporan non-farm payrolls Jumat (3/10/2025), untuk mengukur arah kebijakan dan prospek ekonomi.
sumber : investor.id
Bagikan Berita Ini